Kolam Renang UPI

Ada satu hal yang selalu membuat akhir pekan terasa lebih hidup: keputusan-keputusan dadakan yang muncul tanpa rencana. Hari itu, entah kenapa, saya tiba-tiba kepikiran untuk mengajak teman-teman pergi berenang ke Kolam Renang UPI. Ide itu muncul begitu saja, seperti kilatan kecil yang langsung berubah jadi ajakan yang jujur saja mungkin agak memaksa.

Waktu itu saya hanya membayangkan serunya menyegarkan kepala setelah minggu yang padat. Saya ingin suasana baru, tawa baru, dan momen singkat untuk berhenti dari rutinitas. Tapi karena terlalu semangat, saya langsung mengajak teman tanpa banyak mikir. “Datang ketempat mereka tinggal” dan baru setelahnya sadar kalau tidak semua orang punya tenaga, waktu, atau mood yang sama.

Kalau dipikir-pikir, perjalanan itu terasa seperti potongan memori yang hangat. Dari langkah buru-buru menuju gerbang UPI, sampai percikan air yang entah kenapa selalu terasa lebih dingin dari yang saya ingat. Tapi bagian terbaiknya? Kebersamaan yang terjadi di antara momen-momen kecil itu. Tawa yang pecah tanpa alasan, balapan renang yang tidak ada pemenangnya, dan obrolan ringan yang entah bagaimana membuat hati terasa lebih lega.

FourthSins4

Di balik semua keseruan itu, saya ingin minta maaf pada teman-teman. Saya sadar ajakan saya terkesan tiba-tiba dan mungkin membuat kalian merasa tidak enak untuk menolak. Bukan niat saya untuk memaksa, saya hanya terlalu senang dengan bayangan kebersamaan itu sampai lupa mempertimbangkan kenyamanan kalian.

Terima kasih karena tetap ikut, karena tetap hadir, dan karena membuat hari itu jauh lebih menyenangkan daripada yang saya bayangkan. Lain kali, saya akan memberi waktu, tanya dulu, dengar dulu, baru ngajak. Tapi hari itu tetap akan jadi salah satu momen favorit saya.

Tim nyusul